Review Film The Son of Bigfoot (2018), Jika ingin menonton film-film santai bersama keluarga atau mungkin melepas stres dari film-film horor, kamu harus coba menonton The Son of Bigfoot. Penasaran seperti apa filmnya? Simak review The Son of Bigfoot berikut ini!
Secara tiba-tiba, rambutnya jadi lebih cepat tumbuh, kakinya kadang membesar, hingga bisa mendengar suara-suara bisikan dari jauh. Ternyata, Adam mengetahui bahwa ayahnya yang diduga sudah meninggal merupakan seorang Bigfoot, atau sebuah makhluk zaman purba raksasa berbulu.
Dalam film ini, Adam akan berpetualang dengan ayahnya yang ternyata sudah diburu sejak lama. Mampukah Adam menyelamatkan ayahnya dan juga nasib keluarganya?
Baca juga : Inilah Trailer 2 Avengers Infinity War Yang Baru Saja Dirilis
Contohnya, ada aspek sekaligus pesan untuk berhenti melakukan bullying. Lalu ada pesan moral juga mengenai manusia seharusnya menyayangi binatang dan melestarikan lingkungan yang dimiliki oleh binatang tersebut.
Review Film The Son of Bigfoot (2018)
Terlepas dari pesan-pesan moral, komedi yang dibawakan juga sangat lucu. Penulis kebayang jika punya anak pasti akan senang dengan filmnya. Bagaimana tidak? Kelakuan para karakternya terutama binatang-binatangnya sangat lucu.
Mungkin itu alasan mengapa film ini tidak terlalu banyak ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia sekaligus tidak muncul hype. Akan tetapi, justru tim produser patut diacungi jempol. Kini, penulis akan menantikan karya-karya selanjutnya dari nWave.
Walaupun tidak se-booming film-film Avengers, tidak ada salahnya untuk menonton film-film underrated seperti The Son of Bigfoot. Dijamin, kamu setidaknya akan tersenyum dan bilang bahwa film ini patut diacungi jempol.
Animasi, humor, musik, serta cerita yang dibawakan masing-masing memiliki nilai plus. Indolah memberikan nilai 8 dari 10 untuk film ini.