Indolah.com – Ed Sheeran adalah bukti nyata kalau bakat alami masih punya kesempatan bersinar di dunia ini. Berbekal gitar akustiknya, musisi asal Inggris tersebut tak perlu tampang untuk dipuja atau sensasi murahan untuk menjadi bintang.
Keberhasilan Ed Sheeran menaklukan pasar musik dunia tergambar dalam sebuah film dokumenter konser musik bertajuk Jumpers For Goalpost yang mulai tayang di bioskop-bioskop terpilih di seluruh dunia termasuk Indonesia pada 22 Oktober 2015.
Film berdurasi lebih kurang 1,5 jam tersebut mengabadikan bagaimana sosok pria berambut ginger (merah) culun bernama Ed yang semula hanya bermain di tempat tempat kecil dari kota ke kota akhirnya berhasil tampil live di hadapan 80.000 penggemarnya di Stadion Wembley, Inggris selama tiga hari berturut-turut. Sebuah prestasi luar biasa buat musisi manapun di dunia.
“Ini adalah pertunjukan headline stadion pertama saya. Saat kau bermain dengan gitar akustik dari bar ke bar, mimpimu tak sejauh ini,” ujar Ed Sheeran tentang keberhasilannya tersebut.
Pertama melihat aksi Ed Sheeran di Wembley membawakan sederet hitsnya, kita akan seketika mengira kalau mantan pacar Ellie Goulding tersebut hanya bernyanyi dan bermain gitar diiringi musik playback. Seakan mampu membaca pikiran, hal tersebut langsung dibantah Ed Sheeran di pertengahan konser sekaligus ditunjukannya sepanjang pertunjukan.
Jumpers For Goalpost bukan sekedar rekaman konser atau dokumenter semata. Film ini juga menampilkan sisi-sisi asli Ed Sheeran sebagai seorang manusia, alih-alih dirinya sebagai mega bintang dunia. Sejumlah pengakuan terucap dari orang-orang terdekat Ed yang bekerja bersamanya.
Senyum dan tawa juga akan mengembang saat kita melihat Ed yang masih terpukau dengan dunianya saat ini, dimana seorang biasa sepertinya kini diperlakukan bak boyband ternama atau Michael Jackson, dengan ratusan orang berteriak histeris di venue, bandara, dan hotel tempatnya menginap.
Jumpers For Goalpost merupakan tontonan wajib bagi fans setia Ed Sheeran. Bagi pelaku musik, film dokumenter ini merupakan sebuah inspirasi bahwa di tangan yang tepat, kesederhanaan dapat berubah menjadi suguhan musikal luar biasa.
Ed Sheeran memulai kesuksesan pertama kali saat merilis album perdana + pada 2011 lalu. Tiga tahun kemudian album keduanya X (baca: Multiply) rilis dan meraih sukses besar. X telah terjual hingga 10 juta kopi saat ini. (